Nikah merupakan satu-satunya cara bagi manusia untuk menyalurkan hasrat seksualnya secara sah dan legal dalam pandangan agama. Di Indonesia dalam Undang-Undang Perkawinan dijelaskan bahwa pernikahan dianggap sah apabila dilaksanakan sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Namun meskipun begitu, selain faktor agama ada juga faktor lain yang biasanya mewarnai prosesi pernikahan bagi seseorang yakni faktor adat. Di Desa Soasio Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara terdapat suatu adat yang bernama Sikolodha yakni suatu tradisi atau kebiasaan untuk membawa lari seorang perempuan yang akan dinikahi ke kediaman imam, tokoh masyarakat atau kerabat seorang lelaki yang ingin menikahinya.Penelitian ini mencoba mengangkat fenomena Sikolodha dan menganalisisnya dengan menggunakan penekanan pada aspek úrf pada hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terjadinya Sikolodha biasanya terjadi atas beberapa faktor, diantaranya, permintaan mahar yang tidak sanggup dipenuhi, tidak ada restu orang tua, dipaksa nikah dengan lelaki lain, hingga hamil di luar nikah. Sementara ditinjau dari aspek ‘urf ada model Sikolodha yang dapat dibenarkan dan ada juga yang dilarang.
Kata kunci: Sikolodha; Adat; Hukum Islam