Penelitian ini merupakan suatu kajian pustaka yang membahas tentang Dakwah Rasul Ulu al-Azmi dalam Perspektif Studi Agama-Agama”
Bercermin kepada perjuangan para Rasul Ulu al-Azmi dalam menyebarkan agama dapat menjadi soslusi untuk membela dan menyebarluaskan ajaran agama melalui aktivitas dakwah. Keindahan dan kesesuaian Islam dengan perkembangan zaman sangat ditentukan oleh kegiatan dakwah.Dari latar belakang inilah, peneliti terdorong untuk mengungkap eksistensi dakwah para rasul Ulu al-azmi, dalam upaya menjawab tantangan dakwah kontemporer. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: Bagaimana kultur dakwah para rasul Ulu al-azmi? dan Bagaimana menjawab prolematika dakwah kontemporer dalam perspektif Studi Agama-Agama?Tujuan penelitian ini untuk menelaah, eksistensi dakwah para rasul Ulu al-azmi. Hal ini dipandang sangat penting dalam rangka membangun nilai dan spirit da’i dalam menghadapi tantangan dakwah kontemporer yang sarat dengan problematika. Sedangkan kegunaanya, diharapkan dari penelitian ini dapat
memiliki nilai akademis, memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan wacana pemikiran dakwah di tengah pluralitas agama
sebagai upaya menjawab tantangan dakwah kontemporer dan sekaligus dapat menambah referensi bagi para aktivis dakwah dalam melaksanakan aktivitasnya.Penelitian ini adalah penelitian pustaka yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif, data yang ditemukan diklasifikasikan dalam bentuk ketegori yang dikembangkan oleh peneliti. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologis normative dan historis. Kultur dakwah para rasul Ulu al-Azmi, merupakan sumber yang sahih untuk mendapatkan informasi tentang agama dengan benar. Sejarah perjuangan dakwah para nabi Ulu al-Azmi dalam penelitian ini, sangat bernilai untuk ditelaah dan direnungkan sebagai sumber inspirasi dalam upaya memberikan pencerahan batin dan perilaku serta semangat juang para juru dakwah dalam menjawab tantang dakwah kontemporer.Pengembangan wawasan keagamaan inklusif melalui dakwah ini dapat dipergunakan untuk dua kepentingan, yaitu secara internal dan eksternal. Secara internal berarti perlunya pengembangan perilaku keagamaan yang memandang bahwa seluruh umat Islam adalah satu walaupun berbeda suku, bahasa, dan pemikiran sehingga dapat tercipta ukhuwah Islamiah. Secara eksternal berarti pembentukan wawasan keagamaan yang memandang bahwa seluruh umat manusia yang memiliki iv aneka ragam agama dan kepercayaan adalah bersaudara sehingga dapat tercipta kerukunan antar-umat beragama