Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan tradisi tahlilan, pandangan masyarakat terhadap tradisi tahlilan dan faktor penyebab bertahannya tradisi tahlilan pada masyarakat Ternate. Jenis penelitian termasuk deskriptif kualitatif dengan pendekatan field research, pendekatan teologis normatif, historis, psikologi, dan sosio-kultural. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Penelitian menemukan bahwa tahlilan bagi masyarakat Ternate tidak lain merupakan momentum berkumpulnya sanak keluarga,handai taulan, beserta masyarakat sekitarnya, membaca berbagai kalimat thayyibah (hamdalah, takbir, shalawat, tasbih), ayat Al Qur’an, dzikir-dzikir, dan disertai doa-doa. Masyarakat Ternate berpandangan bahwa tahlilan sangat strategis menjadi media dakwah agama Islam. Perkembangan pemahaman dan kesadaran dalam beragama Islam turut menimbulkan proses evaluasi dan perubahan terhadap pelaksanaan tahlilan. Dalam hal ini, dakwah Islam berhasil mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat Ternate. Tradisi tahlilan dapat bertahan sampai sekarang karena dipandang masih memiliki koherensi dengan nilai-nilai Islam, adat dan budaya. Banyak manfaat positif yang dirasakan oleh masyarakat Ternate, diantaranya manfaat bagi syiar agama, manfaat psikologis, manfaat sosial dan ekonomi. Sampai saat ini, masyarakat Ternate masih menaruh harapan agar tradisi tahlilan tetap bertahan selamanya. Namun demikian, belum adanya model pewarisan atau regenerasi pelaksana tahlilan, selama ini proses regenerasi pelaksana ritual tahlilan berjalan secara alam
Kata kunci: Tradisi, Tahlilan, Pewarisan, TernatE