Diskursus mengenai dialog agama dewasa ini mulai mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan . Filsafat perenial dipandang bisa menjelaskan segala kejadian yang bersifat hakiki menyangkut kearifan yang diperlukan dalam menjalankan prinsip hidup yang benar rupanya menjadi ahikat dari seluruh agama-agama dan tradisi-tradisi besar spritualitas manusia. Dengan menggunakan perspektif perennial philosophy dalam studi lintas agama, frijhof Sechuan dan Seyyed Hossen Nasr mengemukakan dimensi esoteris . Dua hakekat tersebut dipisahkan oleh subuah garis horizontal, bagian atas adalah esoteric (bathiniyah) dan bagian bawah adalah exsoteric (lahiryyah) Secara sederhana dapat diibaratkan dengan sebuah piramida, dimana tuhan berada di puncak piramida dan semua agama yang berada pada dasar piramida merupakan tetesan dari puncak piramida. Sebaliknya semua agama bergerak dari bawah keatas saling berdekatan dan akhirnya bertemu dititik puncak (Tuhan)
Kata Kunci: Nasr, Schuan, perennial philosophy, esoteric, exoteric