TOHE, Ansar (2018) PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI TOBELO HALMAHERA UTARA. [Experiment] (Submitted)
PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI TOBELO HALMAHERA UTARA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (17MB)
Abstract
Penelitian ini berkenaan dengan Penyelesain Konflik Antarumat Beragama di Tobelo Halmahera Utara. Sejumlah kerusuhan dan konflik sosial telah terjadi berbagai daerah di Indonesia beberapa tahun terakhir dan berlangsung lama, seperti kerusuhan di Ambon (mulai
1998), Poso (mulai 1998), Maluku Utara (2000), dan dibeberapa tempat lain sehingga meramba sampai ke Tobelo, Konflik Tobelo Halmahera Utara yang dikenal dengan papilo berdarah serta Sosol berdarah (Kao-Malifut). Dan memakan korban yang cukup banyak dari
dari kedua kelompok yang bertikai. Islam maupun kristen. Demikian juga peristiwa pembajakan di pulau Kahatola. Dan sebagian kabupaten lain di maluku Utara. Konflik yang bernuansa SARA ini membuat akar buduya dan kerukunan umat beragama dapat tercabik• cabik serta keharmonisan Agama turut tergangu. Adapun latar belakang Konflik diantara umat beragama di sebabkan oleh faktor keagamaan dan non keagamaan. Kedua faktor ini yang sering memicu dan penyebab ketidak kerukunan beragama, faktor keagamaan berkaitan dengan doktrin agama masing-masing yang berhubungan dengan nilai kebenaran. Dan faktor nonkeagamaan antara, kesenjagan ekonomi, kepentingan politik, perbedaan nilai sosial budaya, kemajuan tehnologi informasi dan transportasi. Agama dapat dipahami dalam dua pendekatan yaitu pendekatan normativitas (teologis--normatif) dan pendekatan historitas (historis-kritis). Adapun menjadi permasalahan dala n penelitian ini adalah, Mengapa terjadi konflik Antarumat Beragama ? Bagaimana relasi antarumat beragama Pasca konflik di Tobelo Halmahera Utara ? Bagaimana Penyelesaian konflik Antarumat Beragama berbasis budaya lokal di Tobelo Halmahera Utara ?
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latar belakang dan penyelesaian konflik,untuk
mengetahui relasi dan kerukunan beragarna, dan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap penyelesaian antar umat agama berbasis kearifan lokal.
Jenis penelitian bersifat deskriptif-kualitatif dengan pendekatan multi disipliner; Pendekatan teologis, filosofis, sosiologis, antropologis dan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survay, observasi, wawancara dan telaah dokumentasi, Sumber data berasal dari data printer clan data sekunder. Sedangkan dalam pengolahan data dan analisis data, penulis menferivikasi, menyederhanakan, mengabstrakkan semua data yang diperoleh dari lapangan kemudian data dinalisis secara mendalam dan komprehensip Ialu ditarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif menggunakan metode berpikir induktif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Tobelo adalah salah satu wilayah yang memiliki latar belakang kultur dan budaya keagamaan yang pluralis di simbol "Hiba Lama" dan Marimoi ngone foturu " sebagai wada perekat yang di jadikan sebagai solusi terhadap penyelesaian konflik dan model kerukunan umat beragama pasca konflik di Tobelo
Halmahera Utara. Kajian - kajian yang telah dilakukan dan melahirkan sebuah hipotesa bahwa konflik dimaluku dan maluku Utara pada awalnya disebabkan oleh kesenjangan ekonomi dan kepentingan politik. Eskalasi konflik meningkat cepat karena mereka yang bertikai melibatkan sentimen keagamaan untuk memperoleh dukungan yang cepat dan luas. agama dalam kaitan ini bukan pemicu konflik, karena itu isu agama itu muncul belakangan. Namun demikian isu agama tetap dijadikan sebagai legitimasi politik oleh pihak yang berkepentingan dan menginginkan Maluku Utara khususnya Tobelo Halmahera Utara dalam keadaan tidak aman. Dan isu sarah tetap laku di jual pada waktu kerusuhan berlansung pada saat konflik di bumi Maloku Kiera.ha dan imbasnya masi dirasakan sampai saat ini khusuny
di daerah rusuh pasca konflik di Tobelo dan sekitarnya.
Konflik horizontal yang melanda Propinsi Maluku Utara dan berimbas ke Tobelo Halamahera Utara dari berbagai lini, merupakan potensi konflik yang maha dahsyat, bila agama tidak dipahami secara benar dan akan melahirkan sikap keagamaan secara eksklusivesme, dan bukan secara inklusif di kalanga umat beragama. Perbedaan agama dan budaya merupakan suatu kuatan positif, dan dapat mempersatukan bangsa dan saling toleransi. Sebab perbedaan merupakan perekat bangsa terbesar yang patut di hargai dan dihormati.
Menjadi temuan penelitian ini adalah penyelesaian konflik antar umat beragama di Tobelo harus di bangunan diatas nilai-nilai kearifan lokal hibuah lamo, hubungan antara kedua belah pihak Islam-Kristen tetap terjaga dan terpelihara diatas nilai kekeluargaan giadutu dan gia nongoru, tanpa harus saling meniadakan agama, suku dan adat . Pasca konflik kerukunan antar umat bergama tetap terjaga dengan baik sehingga relasi antara Islam-Kristen tetap terjaling damai saling menghormati , rukun, dan harmoni serta tidak saling mencurigai antara satu dengan yang lainnya. Lebih dari itu, di harapkan pula agar perjwnpaan antara Islam dan Kristen di daerah ini tidak dalam konteks saling meniadakan tetapi sabaliknya saling menghormati dan melingdungi masing-masing sesama antar umat beragama dalam rangka menciptakan kedamain sejati.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah > Ilmu al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | admin perpus |
Date Deposited: | 31 May 2023 07:02 |
Last Modified: | 07 Jun 2023 04:27 |
URI: | http://repository.iain-ternate.ac.id/id/eprint/269 |